Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news

« »
« »
« »

HUMOR BUKAN SEKEDAR BUMBU KEHIDUPAN

|| || || Leave a komentar
Saya selalu merasa heran melihat orang yang tidak pernah tersenyum atau jarang tersenyum, apalagi tertawa secara spontan. Di masyarakat kita tampaknya banyak orang justru merasa bahwa tampang yang seram tanpa senyum adalah modal utama untuk meningkatkan wibawa, seperti halnya pak polisi yang selalu memelihara kumis yang tebal.
Biasanya kita bisa bergurau dan tertawa bila kita sedang bersama orang-orang yang kita kenal. itupun bila kita berada diantara orang-orang yang kita anggap sederajat.

apakah ini mencerminkan masyarakat yang diskriminatif dan feodal? entahlah.
Yang jelas, tertawa merangsang unsur-unsur kimia yang positif di otak kita. Banyak artikel di web juga melaporkan bahwa tertawa meningkatkan aliran darah di tubuh kita dan membawa efek positif pada jantung kita. Mungkin kita juga pernah membaca tentang pasien-pasien yang dinyatakan sudah terminal, seperti kanker, tetapi masih mampu memperpanjang usia mereka dengan menonton film-film lucu ataupun dengan mendengarkan rekaman siaran radio yang penuh dengan guyonan yang segar.

Di indonesia, kita masih jarang menerima sapaan yang diiringi senyum tulus dari kasir di supermarket, apalagi menjumpai kasir yang mengajak kita bergurau. Sebaliknya, di masyarakat yang lebih maju, para kasir di supermarket tidak malu-malu mengajak pembeli yang mereka layani untuk bergurau.

Ada sebuah tip yang diberikan martha beck dalam bukunya the joy diet yang berkaitan dengan tawa.
Pertama, katanya, kita harus sering berkumpul dengan orang-orang yang juga suka tertawa. Anjuran ini sangat masuk di akal. Kalau kita selalu bergaul dengan orang yang yang sukses dalam hidup mereka, kita juga akan terbawa-bawa, setidak-tidaknya dalam cara kita memandang hidup ini. Sebaliknya jika kita hanya bergaul dengan orang-orang yang gagal dalam hidup mereka, lambat laun kita juga akan mempunyai pandangan hidup yang loyo.

Kedua, kalau sedang merasa tidak bersemangat atau sedang dilanda stres, cobalah tertawa sekeras-kerasnya walaupun tidak ada hal yang lucu ataupun menggelikan, kata martha beck. Kedengarannya aneh, seakan-akan kita disuruh menjadi orang gila yang tertawa sendiri. Namun, martha beck meyakinkan kita bahwa setelahnya beberapa lama kemudian kita akan merasakan energi dan sikap yang positif akan muncul dalam diri kita.

Apa kaitannya anjuran martha beck dengan kita sebagai pengguna teknologi informasi? Jangan lupa, dalam pekerjaan kita sehari-hari kita lebih banyak bergaul dengan mesin alih-alih dengan sesama manusia. Kita yang bekerja atau berbisnis sendiri dirumah akan semakin terisolasi. teknologi bisa membuat manusia hidup dalam dunianya sendiri. Padahal sebagai mahluk sosial, kita memiliki kebutuhan untuk bergaul.

Kita perlu banyak tertawa, banyak bergurau. Humor yang segar bisa menjadi alat ampuh untuk mendobrak hambatan dalam negosiasi. Gurau juga bisa membuat para klien kita lebih mudah mengingat kita, walaupun kita jarang bertemu dengan mereka karena waktu kita lebih banyak dihabiskan di depan layar komputer. Jadi, Lebih banyaklah tertawa.



Sumber :