Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news

« »
« »
« »

Mata Kering

|| || || Leave a komentar
Agar mata terasa nyaman dan penglihatan baik, permukaan mata (kornea dan konjungtiva) harus jernih dan lembab. Tugas lapisan air mata adalah untuk selalu membasahi permukaan mata agar tidak terjadi dry eye syndrome atau sindrom mata kering.
Dry eye syndrome adalah gejala yang sering di jumpai, menimpa hampir 10 - 30 persen penduduk di dunia. Gejalanya mata terasa tidak nyaman , seperti iritasi, perih, berair, seperti ada pasir, lengket, gateal, pegal, merah, cepat terasa lelah atau ngantuk. bahkan bila terjadi kerusakan sel permukaan (epitel) kornea, bisa terjadi penurunan penglihatan yang signifikan, dan terjadi perforasi kornea dan kebutaan pada kasus lebih lanjut.

Kelembaban permukaan mata merupakan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran (ekskresi) air mata melalui sistem drainase, yaitu melalui duktus nasolakrimalis serta penguapan. Apabila keseimbangan ini terganggu mata akan terasa kering, timbul suatu 'dry spot' pada permukaan korneasehingga menimbulkan iritasi, rasa perih diikuti refleks mengedip dan mata berair. Apabila keadaan ini dibiarkan berlarut-larut dalam waktu yang lama akan menimbulkan terjadinya kerusakan sel epitel kornea dan konjungtiva. Bahkan bisa trjadi infeksi, tukak (ulkus)kornea yang bisa berakibat kebutaan.



Dengan komputer dan pemakaian AC yang terus menerus, hampir semua orang pernah mengalami gejala ini. Kebanyakan orang menganggap ini merupakan hal yang biasa dan tidak perlu diobati. Nyatanya 1 dari 4 pasien yang datang ke dokter mata adalah penderita dry eye. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya sampai bertahun-tahun.

Sangat banyak faktor penyebab dry eye, Baik pada wanita maupun pria. Diantaranya kualitas airmata yang kurang baik, neuroanatomic control, serta integritas sel induk pada kornea (stem cell). Namun selain faktor tadi ada juga faktor-faktor yang lainnya, diantaranya adalah :

1. Usia lanjut
Dry eye dialami oleh hampir semua penderita usia lanjut, 75% diatas 65 tahun.
2. Hormonal
Lebih sering dialami oleh wanita, misalnya saat hamil, menyusui, memaki alat kontrasepsi, dan menopause. Sedangkan pada pria saat andropause.
3. Penyakit
Beberapa penyakit seringkali dihubungkan dengan dry eye, seperti arthritis rematik, diabetes, kelainan tiroid, asma, lupus erythematosus, pempigus, dll.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menurunkan produksi airmata, seperti antidepresan, dekongestan, antihistamin, anti hipertensi, diuretic, tranquilizers, beta blockers, anti-muscarinic, obat anestesi umum.
Pemakaian lensa kontak mata
Terutama soft lens yang mengandung kadar air tinggi, akan menyerap airmata sehingga mata
Lupa mengedip
Mata yang menatap terus menerus seperti saat menjahit, membaca, menatap monitor tv / monitor komputer.

Pengobatan dry eye sangat bergantung pada kondisi dry eye tersebut.
Dry eye ringan
Cukup dengan tetes airmata buatan, lubricant pada malam hari, kompres hangat.
Dry eye berat
Misalnya pada pasca-sindrom stevens jhonshon, trauma kimia, atau luka bakar, dapat dipertimbangkan memakai bandage contact lens, autologus serum, terapi hormonal, cyclosporin tetes mata, oklusi pungtum, bahkan tindakan operasi bila terjadi komplikasi kornea.


Sumber : Dr.Fatma Asyari SpM(K)